Peran Ortu Menyikapi Hari Valentine

Peran Ortu Menyikapi Hari Valentine ~ Halo Wanita.  tanggal 14 Februari sudah lewat.  Namun gemuruhnya masih terasa.  Peringatan hari Valentine yang sejatinya sudah diharamkan MUI, namun masih tetap dilaksanakan oleh para remaja yang kedapatan dalam beberapa razia yang dilakukan oleh aparat.  Artinya, larangan tersebut tidak mendapat porsi atau perhatian para remaja.
Lalu, bagaimankah agar orang tua bisa menyikapi peringatan hari valentine tersebut?  Inilah yang perlu kita para otu lakukan:
  1. Berilah pengertian bahwa dalam mengekspresikan rasa sayang itu tidak perlu harus melanggar norma-norma kehidupan apalagi agama.
  2. Berikan pula wejangan bahwa memupuk rasa sayang kepada sesama tidak perlu menunggu setiap tanggal 14 Februari saja, tapi rasa sayang itu hendaknya kita berikan setiap hari kepada semua makhluk hidup dan tidak terkecuali.  Karena semua agama intinya adalah saling mengasihi.
  3. Ortu hendaknya lebih sensitif terhadap tanggal 14 Februari.  Artinya, ajak berkomunikasi dengan putra-putrinya dan tanyakan rencana kegiatannya hari ini tersebut.  Bila ada yang mencurigakan, maka hendaknya ortu mencari jalan bijak untuk mengalihkan rencana putra-putrinya tersebut.
  4. Hindari memberikan izin keluar rumah atau ke luar kota kepada putra-putri pada hari valentine tersebut, hal ini agar tidak memberikan ruang gerak yang bebas sehingga ortu sedikit memberikan tindakan preventif terhadap pelaksanaan peringatan hari valentine tersebut.
  5. Ortu hendaknya memberikan contoh-contoh secara bijak, baik positif maupun negatif bagaimana baiknya memberikan rasa sayang yang sehat dan benar menurut norma dan ajaran agama.
Sebagai pelengkap, inilah sebagian kutipan larangan MUI, yang dikutip dari http://www.tempo.co/read/news/2013/02/13/064461025/MUI-Larang-Rayakan-Valentine tertanggal 15/02/2015:
"Yang menyangkut akidah atau ritual agama lain itu dilarang, apalagi hari Valentine itu cenderung menjurus pada seks bebas, itu jelas haram," kata Umar saat dihubungi Tempo, Rabu, 13 Februari 2013.
Dia meminta agar masyarakat tidak melakukan perayaan yang dinisbatkan pada tokoh Santo Valentine tersebut. "Jangan mengikuti situasi yang menjerumuskan pada perbuatan dosa," kata Umar. Kasih sayang, menurut dia, bisa dilakukan kapan saja tanpa terikat waktu. Dan ungkapan kasih sayang jangan sampai melanggar tuntunan Islam, seperti perbuatan seks bebas.
Dia mengimbau agar para remaja mempelajari agama secara benar agar tidak terbawa pada arus budaya yang menyimpang. "Yang penting pelajari agama dengan benar," ujarnya.
Semoga tips  Bagaimana Peran Ortu Menyikapi Hari Valentine ini bisa bermanfaat.  Aamiin.

Comments

Popular posts from this blog

Menu Sahur dan Buka Puasa untuk 30 Hari

Bolu Zebra Cocok Untuk Lebaran

Sisi Negatif Ibu Zaman Now