Halo Wanita

Halo Wanita | Bila ingatan kita mundur ke tahun 90an mungkin diantara kita masih ingat di era itu pemakaian jilbab oleh kaum Hawa tidak se"meriah" saat ini. Saat itu hanya teman-teman dan kerabat kita yang memang sudah terpilih dan kegiatan Shalatpun lumayan di atas rata-rata, termasuk dalam hal segala perbuatannya. Dulu pemakaian jilbab awalnya diniati apabila dalam diri sendiri sudah "siap" secara lahir dan bathin untuk memakainya. Orang (khususnya kaum Hawa) merasa pemakaian jilbab suatu yang harus diikuti dari dalam diri untuk mensucikan diri dalam melaksanakan salah satu syariat dalam agama (khususnya Islam). Saat itu beberapa orang ketika ditanya "Kapan mau memakai jilbab", merekapun menjawab Insha Allah bila sudah "Siap". Artinya, saat itu pemakaian jilbab tidaklah suatu yang tanpa makna agamis. Jilbab bila sudah bertengker dan membalut dikepala adalah suatu yang sangat sakral. Namun berlalunya waktu, pemaikaian jilbab sekarang

Halo Wanita | Dalam keseharian, figur ayah tidak terlalu terasa perannya dalam kehidupan seorang anak dibanding figur seorang ibu. Apalagi jarang sekali anak putri yang akrap bermain dengan sang ayah, hal ini dikarenakan anak putri sejak kecil sudah terbiasa dengan dunia perempuannya yang secara normal tidak dimiliki seorang lekaki. Tapi tahukah kalian bahwa sebenarnya seorang ayah (Bapak) sangat mencintai putrinya ? Hal ini dapat dibuktikan ketika ada rasa kehilangan sang ayah kepada anak gadisnya pada momen-momen berikut: 1. Ketika Anak Tidak Lagi Bermanja Seorang ayah/bapak sudah merasa kehilangan kepada anak putrinya pertama kali ketika sang anak sudah tidak mau lagi bergelut di dalam pelukkannya, bahkan ketika putrinya sudah merasa malu/sungkan dan tidak mau lagi mencium dirinya.Kejadian ini biasanya ketika anak gadis memasuki sekolah menengah pertama antara kelas 1 dan 2. 2. Ketika Tidak Dapat Memberikan yang Dikehendaki Putrinya Ada suatu keadaan, sang putri ingin

Halo Wanita | Setelah para ibu sudah menerima tanda kenaikkan atau kelulusan anaknya, bukan berarti pekerjaan sudah selesai sampai disitu saja. Langkah selanjutnya yang harus ibu-ibu lakukan adalah mempersiapkan hal-hal yang berhubungan dengan atribut atau kelengkapkan sekolah anak untuk di kelas baru tersebut. Apa saja yamg harus ibu persiapkan. Inilah pengalaman Halo Wanita yang akan dibagikan dalam menghadapi tahun ajaran baru bagi anak, seperti: 1. Persiapan Buku Tulis dan Alat-Alat Tulis Lainnya. Belilah buku tulis dalam jumlah cukup di toko ATK (Alat Tulis Kantor) langganan ibu-ibu. Umpamanya satu satu lusin, agar lebih murah. Jangan lupa beli sampulnya termasuk plastik pelindung buku. Jika alat-alat lain seperti pulpen, pensil, penggaris, penghapus dll perlu membeli baru, maka tidak salahnya untuk dibeli. Ajaklah anak saat membeli dan komunikasikan dengannya tentang kebutuhan lainnya. 2. Memberi Sampul dan Label Buku Baru. Ajaklah anak ketika ibu memberi sampul pada b